Golput penyakit akut…!!!!
Akhir-akhir ini banyak wacana yang membahas tentang golput. Apa sih golput itu??? Golput atau golongan putih adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap praktik politik dari orang-orang yang kecewa terhadap penyelenggaraan Negara dengan cara tidak memilih partai, legislator ataupun presiden. Goput diperkirakan masih membayangi pemilu 2014 karena tren angka partisipasi pemilih cenderung menurundalam tiga pemilu terakhir ini.
Menurut banwaslu pasca reformasi 1999 partisipasi pemilih dalam pemilu mencapai 92%, mungkin saat itu masyarakat masih optimistis pada praktik politik saat itu, akan tetapi pada pemilu 2004 angka partisipasi turun mennjadi 81%, dan pada pemilu 2009 semakin turun pada angka 71%. Pemilu 2014, diprediksi hanya tinggal 54%, namun prediksi optimis lingkaran survey Indonesia (LSI) masih pada angka 60%. Di pihak lain, komisi pemilihan umum (KPU) menargetkan tingkat partisipasi pemilih 75% sesuai target pembangunan. Dari sekitar 236 juta penduduk Indonesia, kemungkinan calon pemilih pemilu 2014 adalah 191 juta orang.
Golput memang tidak dilarang di negara yang menganut azas demokrasi, karena tidak memilih pun merupakan suatu pilihan. Undang-undang juga tidak ada yang mengatur tentang hal tersebut. Maka dari itu masyarakat tidak bisa dipaksa untuk memilih yang bukan pilihan mereka sendiri. Padahal keberhasilan pemilu dalam memperoleh pemimpin yang kompeten sangat membutuhkan partisipasi banyak masyarakat. Dengan memilih, pemilih akan berperan menentukan pemimpin yang baik. Pada dasarnya penyebab terjadinya golput dalam pemuli ada dua yaitu yang pertama persoalan teknis seperti ketiadaan akses ke tempat pemungutan suara (TPS) karena sakit ataupun keterbatasan lainnya. Kedua, karena tidak memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap calon pemimin yang ada sehingga golput adalah pilihan terahir.
Pada pemilu kemarin, mahasiswa juga banyak yang memilih untuk golput. Banyak hal yang mengakibatkan mereka golput, antara lain banyak mahasiswa pendatang yang daerah asalanya jauh dari tempatnya menuntut ilmu sehingga banyak yang memilih untuk tidak pulang. Mereka berfikir tidak pulang hanya untuk mencoblos, dikarenakan selain waktunya yang singkat, mereka juga mempersalahkan tentang biaya transportasi. Selain dua alasan  diatas, mahasiswa juga banyak yang tidak percaya dengan calon pemimpin zaman sekarang yang banyak mng baikengobral janji tapi tanpa bukti.. jika banyak mahasiswa berfikiran seperti itu, bagaimana kelak bangsa ini akan berkembang. Padahal merekalah yang berperan besar dalam menentukan pemimpin yang baik dan mereka juga yang kelak merupakan calon pemimpin di masa depan. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harusnya berfikir logis dan mengambil sikap positif yaitu dengan menghindari golput dan terus memperbaiki kualitas diri.
System politik Indonesia seharusnya perlu diubah. Tujuannya agar seluruh masyarakat dari golongan manapun tidak golput pada pemilu selanjutnya. Berjalannya sebuah proses demokrasi , berbanding lurus dengan tingkat partisipasi masyarakat, rendahnya partisipasi mayarakat dalam pemilu menjadi tolok ukur kegagalan proses demokrasi tersebut. Banyak terjadinya kasus korupsi maupun kaya mendadak dikalangan pejabat Indonesia, meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat. Masyarakat kita sudah mampu berpikir kritis, mereka sendiri bisa melihat bagaimana moralitas dan mentalitas para elit politik, membawa-bawa nama rakyat akan tetapi dalam realitasnya tidak demikian.
Golput dapat menjadi penyakit akut bagi suatu bangsa karena kesalahan berpolitik sehingga masyarakat tidak memiliki kepercayaan dan keyakinan untuk memilih. Banyak dampak yang ditimbulkan dari golput antara lain pemimpin yang diperoleh tidak sesuai, tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap system politik, tujuan pemerintah dan masyarakat yang tidak sejalan yang dapat membuat Negara menjadi carut marut dan kemungkinan terparah, Negara tersebut tidak akan berkembang dan malah akan semakin ketinggalan. Hal yang perlu dilakukan untuk meminimalkan golput adalah dengan mempraktikan politik yang mulia, yang dilakukan seadil mungkin, sejujur mungkin, sebersih mungkin disertai niat untuk memperbaiki dan memuliakan negaranya. Bagaimanapun kinerja politik suatu bangsa akan lebih baik hasilnya bila dilakukan secara gotong royong yang melibatkan semua komponen masyarakat. Bila tidak demikian, maka nilai golput akan semakin besar dan menjadi penyakit akut yang dimiliki bangsa ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

buku Ir. Neran M.Kes