SOLVENT WENT TO BANDUNG

SOLVENT WENT TO BANDUNG

Hari itu masih pukul 03.00 WIB, tepatnya di hari Minggu di tanggal 8 September 2013. Dengan berbekal baju beserta peralatan lainnya dan dengan niat mencari pengalaman, rombongan angkatan 2011 melakukan perjalanan panjang sejauh kurang lebih 926 km menuju kota kembang, Bandung. Perjalanan panjang ini dipimpin oleh Bapak Agung selaku dosen biokimia dan Mas Darma selaku teknisi laboratorium kimia organic dan sebuah tour organizer. Memang melelahkan melakukan perjalanan se-panjang itu, akan tetapi terbayar dengan pengalaman yang kami dapatkan pada saat melakukan kunjungan di 2 institusi yang terkenal di Bandung, yaitu di Institut Teknologi Bandung yang biasa disebut dengan sebutan ITB dan sebuah lembaga penelitian yang berada tepat didepannya, yaitu PT.BATAN. Kunjungan pertama yang kami lakukan yaitu ke ITB terlebih dahulu. Kami tiba di halaman depan ITB pada pukul 08.30 WIB dan disambut oleh seorang tour guide yang merupakan salah satu mahasiswi Jurusan Kimia ITB yang bernama Rindu, orangnya cantik, imut-imut lagi. Untuk para lelaki jurusan kimia yang jomblo boleh mendaftarkan diri kok *ups hahahhahaha. Lalu kami berjalan menuju Gedung Jurusan Kimia yang melewati fakultas MIPA, dan ternyata... Fakultas MIPA di ITB memiliki luas area yang cukup luas, gedungnya pun rata-rata semuanya bertingkat. Fakultas MIPA di ITB terbagi menjadi 4, yaitu jurusan matematika, fisika, kimia, dan astronomi, jurusan biologi tidak tergabung dalam fakultas MIPA. Kami tiba di gedung jurusan kimia dan singgah di laboratorium kimia fisik yang letaknya di lantai 2 gedung baru Jurusan Kimia, selain laboratorium kimia fisik, ada juga laboratorium biokimia. Untuk laboratorium kimia organic dan anorganik letaknya di gedung lama yang letaknya tepat disebelah gedung baru jurusan kimia. Luas laboratorium disana hampir 2 kali dari luas laboratorium di jurusan kita. Tidak hanya luas laboratoriumnya, laboratorium disana juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu laboratorium yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar, laboratorium untuk pengerjaan tugas akhir dan laboratorium untuk pendidikan dimana laboratorium ini digunakan untuk para guru pengajar sekolah yang sedang melakukan studi disana. Yang menarik lagi pada saat kami diijinkan untuk mengunjungi sebuah laboratorium kecil yang telah distandarisasi, karena didalamnya terdapat peralatan yang harus dijaga suhu dan kelembapannya. Contohnya spektroskopi IR dan spektroskopi ramen dimana alat ini hanya dioperasikan oleh satu orang yang benar-benar mengerti bagaimana cara mengoperasikan alat ini. Semoga saja untuk beberapa waktu kedepan laboratorium di jurusan kita bisa seperti mereka ^^ Jurusan kimia juga baru selesai melakukan penelitian yaitu menggunakan alga sebagai bahan bakar yang dilakukan oleh Bapak Zeily Nurrachman. Beliau telah mempublikasikan tulisannya pada harian kompas bulan lalu. Hingga kini beliau sedang mencoba untuk memproduksi dan mengkomersilkan hasil penelitiannya itu ke public sehingga akan dapat menggantikan bahan bakar yang sumbernya merupakan sumber daya alam yangdapat diperbaharui lagi. Kemudian kami menuju tempat kunjungan kedua, yaitu PT. BATAN, sebuah lembaga penelitian yang menggunakan tenaga nuklir. Disana kami disambut oleh bapak… beliau merupakan salah satu operator dari reactor nuklir setinggi sepuluh meter atau setara dengan gedung tiga lantai. Wahhh besar pake banget ya ternyata… Sebelum kami diajak masuk dalam ruangan reactor nuklir, kami diberi sedikit kuliah mengenai manfaat dan bahaya nuklir. Ternyata nuklir nggak selamanya jadi momok bangi kalangan masyarakat awam yang masih terbatas pengetahuannya tentang nuklir loh, nuklir juga bermanfaat untuk mendeteksi unsure yang terdapat pada suatu bahan makanan atau bahan lainnya. Untuk teknologi beberapa waktu terakhir ini, dalam sekali penelitian suatu bahan dapat mendeteksi banyak unsure dalam waktu yang bersamaan. Indonesia memiliki 3 reaktor nuklir yang bertempatkan di Bandung yang memiliki daya 2000 kW, di Yogyakarta yang memiliki daya 250 kW, dan di Serpong, Banten memiliki daya 30 MW yang merupakan daya terbesar diantara dua lainnya. Setelah mendapatkan sedikit gambaran tentang reaktor nuklir, kami diajak melihat reaktor nuklir yang nyata. Dan memang, ruangan reaktor nuklir sangat besar. Kami juga diajak melihat langsung reaktor nuklir dari atas yang mana bagian atas merupakan tempat tabung bahan bakar yang dioperasikan melalui operator, ya kira-kira seperti kolam renang berkedalaman 10 meter. Serem!! Bahan bakar tersebut merupakan hasil reaksi fisi dari unsur berikut ini : 235U + neutron 92Kr + 142Ba + 2 neutron Setelah memasuki ruangan reaktor nuklir, kami mengunjungi tempat pendeteksi adanya radiasi pada tubuh kita. Jika alat menyatakan “clean”, maka kita dinyatakan bebas dari radiasi. Tapi sebaliknya, jika alat menyatakan kita terkena radiasi maka kita harus melakukan beberapa tahap untuk menghilangkan radiasi yang ada pada tubuh kita. Sebenarnya tubuh manusia pasti akan terkena radiasi yang berasal dari matahari bahkan makanan yang kita makan setiap hari. Akan tetapi radiasi yang seperti itu dinamakan radiasi alami, sehingga tidak menimbulkan bahaya apapun untuk tubuh kita. Semoga informasi ini dapat membuka wawasan para masyarakat tentang nuklir yang masih sangat terbatas ^^

Popular Posts

buku Ir. Neran M.Kes