SEKILAS TENTANG BIOSENSOR



Secara umum sensor dibedakan menjadi dua jenis yaitu sensor fisika dan sensor kimia. Sensor fisika lebih kepada kemampuannya untuk mendeteksi kondisi besaran fisika seperti tekanan, gaya, tinggi permukaan air laut, kecepatan angin, dan sebagainya. Sedangkan sensor kimia merupakan alat yang mampu mendeteksi fenomena kimia seperti komposisi gas, kadar keasaman, susunan zat suatu bahan makanan, dan sebagainya. Biosensor termasuk ke dalam sensor kimia.
Biosensor didefinisikan sebagai suatu perangkat atau instrumen analitik yang menggunakan biomolekul seperti mikroba, jaringan, sel, protein, enzim, antibodi, dan DNA untuk melakukan pengenalan, deteksi, rekognisi pada suatu zat kimia tertentu yang menggabungkan komponen biologis dengan komponen detektor fisikokimia. Fungsi biosensor yaitu untuk mendeteksi atau memonitor kondisi berbagai hal, antara lain
·      Mengukur tingkat keasaman (pH)
·      Kontrol polusi dan mendeteksi & mengukur kadar mikroba atau zat kimia berbahaya tertentu, toksik di udara, air, dan tanah misalnya pestisida
·      Mendeteksi kebocoran, menentukan lokasi deposit minyak.
·      Mengontrol kualitas makanan (mendeteksi kontaminasi mikroba, menentukan kesegaran, analisis lemak, protein dan karbohidrat dalam makanan.
·      Mendeteksi & mengukur: kadar glukosa, kolesterol, tekanan darah, flu, infeksi, alergi dan lain-lain.
·      Diagnosis untuk : obat, metabolit, enzim, vitamin
·      Studi efisiensi obat

Biosensor bersifat spesifik, karena bioreseptornya spesifik hanya klop atau cocok untuk suatu substansiatau zat yang spesifik. Biosensor ada berbagai macam ukuran dan bentuk, biasanya didesain portable untuk penggunaan lapang secara efisien. Contohnya biosensor untuk udara.

Komponen Dasar Biosensor adalah
1.  Bioreseptor, merupakan komponen biologis yang peka, yang dibuat dengan teknis biologis. Misalnya jaringan, mikroba, organel, sel, protein, enzymes, antibodies, nucleic acids dan lain-lain.
2.  Transduser, merupakan komponen atau elemen pendeteksi atau detektor, yang bekerja secara fisikokimia, piezoelektronik, optik, elektrokimia, dan lain-lain yang mengubah sinyal yang dihasilkan dari interaksi antara analit dengan bioreseptor menjadi sinyal lain (yaitu, transduser) yang dapat lebih mudah diukur dan dihitung.
3.  Elemen elektronik prosesor sinyal yang terutama bertanggung jawab untuk menampilkan hasil yg mudah dibaca dan dipahami.

Prinsip kerja biosensor adalah
·      Biokatalis (bioreseptor) yaitu senyawa aktif biologi akan berinteraksi dengan substansia atau zat kimia yang akan dideteksi (sampel analit atau molekul target).
·      Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya akan dimonitor oleh transduser.
·      Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil yang dapat dipahami pada suatu layar monitor, recorder, atau komputer.
Berikut sketsa biosensor secara umum:

Sekian dulu ya tentang biosensornya.... semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan. See you, bye bye....


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

buku Ir. Neran M.Kes